Senin, 11 April 2011

KOPASSUS REPUBLIK INDONESIA

Nah. Pada kesempatan kali ini saya akan menampilkan profil Komando Pasukan Khusus Republik Indonesia (KOPASSUS).

Silahkan disimak.


KOPASSUS

 
Siapa yang tidak kenal dengan Kopassus atau lebih di kenal dengan pasukan baret merah, pasukan khusus milik TNI ini kini merupakan pasukan terbaik ke 3 di dunia setelah SAS (inggris) dan MOSSAD (israel).


KOPASUS: PASUKAN ELIT TERBAIK KE-3 DI DUNIA
KOPASSUS - TOP ELITE SPECIAL FORCES IN THE WORLD

Discovery Channel Military edisi Tahun 2008 pernah membahas tentang pasukan khusus terbaik di dunia. Seluruh pasukan khusus didunia dinilai kinerjanya dengan parameter menurut pendapat dari berbagai pengamat bidang militer dan ahli sejarah. Posisi pertama di tempati SAS (Inggris), peringkat kedua MOSSAD (ISRAEL) lalu peringkat ketiga adalah KOPASUS (Indonesia).Narator dari Discovery Channel Military menjelaskan mengapa pasukan khusus dari amerika tidak masuk peringkat terhormat. Itu karena mereka terlalu bergantung pada peralatan yang mengusung teknologi super canggih, akurat dan serba digital. Pasukan khusus yang hebat adalah pasukan yang mampu mencapai kualitas sempurna dalam hal kemampuan individu. Termasuk didalamnya kemampuan bela diri, bertahan hidup, kamuflase, strategi, daya tahan, gerilya, membuat perangkap, dan lain-lain nya. Kemampuan yang tidak terlalu mengandalkan teknologi canggih dan Skill di atas rata - pasukan luar Elit luar negeri lainnya menjadi nilai plus dari KOPASSUS.Itu pula yang menimbulkan anggapan 1 prajurit KOPASSUS setara dengan 5 prajurit reguler
Mungkin karena itu pula kenapa sekitar Tahun 90-an Amerika Serikat keberatan dan Australia ketakutan ketika Indonesia akan memperbesar jumlah anggota Kopassus.



Beberapa fakta tentang KOPASSUS

1. Kopasus juga juara satu sniper dalam pertemuan Pasukan Elite Asia Pasific Desember 2006. Dengan hanya mengandalkan senjata buatan Pindad! Nomor 2-nya SAS Australia

2. Kopasus menempati urutan 2 (dari 35) dalam hal keberhasilan dan kesuksesan operasi militer (intelijen - pergerakan - penyusupan - penindakan) pada pertemuan Elite Forces in Tactical, Deployment and Assault di Wina Austria. Nomor satunya Delta Force USA.

3. Negara-negara afrika utara hingga barat sekarang memiliki acuan teknik pembentukan dan pelatihan pasukan elite mereka. 80% pelatih mereka dari perwira-perwira Kopasus

4. Pasukan Paspampres Kamboja adalah pasukan Elit yang di latih oleh Kopassus

5. Pada perang Vietnam , para tentara Vietkong meniru strategy KOPASSUS dalam berperang melawan Amerika Serikat yang mengakibatkan kekalahan Pasukan Amerika yang mempunyai persenjatan canggih dan lengkap. Kekalahan ini membuat Amerika serikat malu di mata dunia.  





KEUNGGULAN KOPASSUS 

1. Seorang Kopassus dapat disetarakan dengan minimal 5 orang tentara biasa, karena KOPASSUS dilatih dengan berbagai ketrampilan (komunikasi radio, menembak, P3K dll). Hal ini tidak dijumpai  pada tentara biasa.

2. Kedisiplinan dan loyalitas yang tinggi terhadap tugas

3. Biaya pelatihan seorang Kopasssus mahal

4. Peralatan yang canggih dan tepat guna

5. Secara umum kesejahteraan anggota Kopassus lebih baik dibandingkan tentara pada umumnya, terutama ketika dibawah Prabowo, karena ia sangat memperhatikan hal ini.

6. Sangat jarang bagi mereka tinggal dirumah, selalu latihan dan operasi

7. Mereka adalah tentara profesional yang tidak pernah ragu untuk mengambil keputusan dalam membela negaranya dari bahaya

8. Sangat amat jarang ditemukan anggota Kopassus yang bekerja menjadi SATPAM di industri-industri, sebagaimana sering ditemui terjadi pada tentara lainnya. Karena relatif taraf ekonomi mereka lebih terjamin sehubungan dengan adanya YAYASAN KOBAME (Korps Baret Merah)

9. Cara-cara mereka beroperasi sangat profesional (dalam pengertian tentara misalnya tehnik membunuh, kontra intelejen, agitasi, propaganda, perang psikologi, penggalangan massa, menguasai berbagai macam type senjata). Saya tidak mengartikan dalam konteks HAM dan hukum positif. 

Nah. Sekian dari saya. Silahkan Komentar ya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar